Suatu hal yang tidak pernah berhenti diperbincangkan dalam dunia pendidikan adalah peningkatan mutu pembelajaran yang diharapkan mampu mendongkrak prestasi siswa ke tingkat yang lebih baik. Usaha. peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari tujuan pendidikan Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dimana setiap kegiatan yang diberikan di sekolah atau yang diajarkan kepada siswa pada jenjang pendidikan tertentu harus jelas mendukung tujuan tersebut.
Salah satu pembelajaran yang perlu mendapat perhatian oleh para pendidik adalah pembelajaran kimia, karena memerlukan pemahaman dan analisis siswa yang cukup tinggi. Sekolah yang menjadi obyek penelitian ini adalah SMA Negeri 3 Makassar, yang masih menerapkan metode konvensional dalam proses belajar mengajar kimia di sekolah. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 3 Makassar, pada kelas XI IPA2 hampir 50 % dari jumlah siswa dalam satu kelas tidak dapat mencapai standar ketuntasan yaitu 69 yang ditetapkan SMA Negeri 3 Makassar. Hal ini disebabkan oleh salah satu faktor yaitu siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
Dengan adanya fenomena tersebut sangat dibutuhkan peran serta guru secara aktif. Seorang guru harus mampu mengatasi masalah-masalah dalam pembelajaran, membuat siswa mau belajar sehingga guru dituntut untuk membuat persiapan ataupun perencanaan yang mantap guna keberhasilan pembelajaran. Salah satu masalah yang dihadapi guru adalah kesulitan dalam menentukan model pembelajaran yang tepat sehingga siswa dengan mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru kimia dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan Model Pembelajaran Langsung.
Model Pembelajaran Langsung atau Direct Instruction (DI) merupakan suatu model pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari dan menguasai keterampilan dasar serta memperoleh informasi selangkah demi selangkah.
Model Pembelajaran Langsung atau Direct Instruction (DI) ini dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural (bagaimana melakukan sesuatu) dan pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu) yang terstruktur dengan baik. Disamping itu, sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan tanya jawab yang terencana. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan memberi harapan agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik.
Model Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Melalui model pembelajaran langsung ini, siswa diharapkan mampu memahami materi kimia khususnya Hidrolisis Garam/Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang merupakan materi yang melibatkan banyak perhitungan yang rumit, yang membutuhkan tingkat pemahaman dan analisis siswa yang cukup tinggi, sehingga model pembelajaran langsung cocok diterapkan dalam mengajarkan materi tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA2 SMA Negeri 3 Makassar melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung (studi pada materi pokok Hidrolisis Garam/Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan).
0 Response to "Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA2 SMA Negeri 3 Makassar melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung (studi pada materi pokok Hidrolisis Garam/Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan)"
Posting Komentar