LARUTAN ASAM BASA


Larutan asam dan basa merupakan salah satu materi kimia di kelas XI IPA semester dua dengan standar kompetensi “memahami sifat-sifat larutan asam dan basa, metode pengukuran, dan terapannya”, yang selanjutnya dijabarkan ke dalam kompetensi dasar “mendeskripsikan teori-teori asam dan basa dengan menentukan
Sifat larutan dan menghitung pH larutan”, dengan alokasi waktu sebanyak 10 jam
pelajaran (lima kali pertemuan). Materi ini terdiri dari sepuluh indikator yaitu:
1.      Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius
2.      Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
3.      Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Brosted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
4.      Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis
5.      Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator
6.      Memperkirakan pH suatu larutan yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa
7.      Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama
8.      Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan (α) dan tetapan ionisasi asam (Ka) dan tetapan ionisasi basa (Kb)
9.      Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya
10.  Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan
(Sumber: Silabus mata pelajaran kimia SMA Negeri 3 Makassar tahun 2008).
            Larutan asam dan basa meliputi sub materi pokok:
1.      Teori asam dan basa
a.       Asam dan basa Arrhenius
     Asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+) sehingga jumlah ion hidrogen meningkat. Basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-) sehingga jumlah ion hidroksida meningkat. Teori ini hanya dapat menjelaskan reaksi
                   H2O                
   HA(aq)   H+(aq)  +A-(aq)
  (asam)  
asam dan basa dalam pelarut air.  Reaksi:                                           
                 H2O                
BOH(aq)   B+(aq)  + OH-(aq)
(basa)
           
                                                                                                                   
Berdasarkan jumlah H+ yang dihasilkan asam dapat dibedakan atas asam monoprotik, asam diprotik, dan asam triprotik. Berdasarkan jumlah OH- yang dihasilkan basa dapat dibedakan menjadi basa monohidroksi, basa dihidroksi, dan basa trihidroksi.
b.      Asam dan basa Bronsted-Lowry
                  Asam adalah zat pemberi atau donor proton (H+). Basa dalah zat penerima atau akseptor proton (H+). Reaksi:
  Memberi / melepaskan H+
   
 HA(aq)  +   H2O(l)         A- (aq)            +    H3O+(aq)
asam          basa         basa konjugasi    asam konjugasi   
                                   
                          Menerima / menangkap H+
 


                                                                                        

      Teori ini dapat menjelaskan reaksi asam dan basa dalam pelarut air, dalam pelarut lain seperti benzena dan reaksi yang berlangsung dalam fasa gas.
c.       Teori asam dan basa Lewis
            Asam adalah zat penerima atau akseptor pasangan elektron. Basa adalah zat pemberi atau donor pasangan elektron. Teori ini lebih banyak digunakan untuk reaksi asam dan basa pada pembentukan ion kompleks dan senyawa organik. Teori ini mampu menjelaskan reaksi asam dan basa yang melibatkan senyawa tanpa proton (H+). Reaksi:
                                                                                  
      menerima pasangan elektron
 A         +      :B                A        B
(asam)        (basa)


 



2.      Sifat asam dan basa
a.       Sifat asam yaitu mempunyai rasa masam, korosif, mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, dan dapat menghantarkan arus listrik.
b.      Sifat basa yaitu mempunyai rasa pahit, terasa licin, mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, dan dapat menghantarkan listrik.
3.     Derajat keasaman (pH)
a.       Mengukur pH dapat menggunakan beberapa indikator asam dan basa, indikator universal dan pH meter.
b.      Perhitungan pH
Reaksi ionisasi air :   H2O        H+   +  OH-
Tetapan kesetimbangan : Kw = [H+][OH-]                                              (2.1)
         Diperoleh:  pH   = - log[H+]                                                                    (2.2)                 
                         pOH   = -log[OH-]                                                                  (2.3)      
                          pKw    = pH + pOH                                                                 (2.4)
   Pada suhu  25°C, Kw  =  1x10-14 mol/L
                        pH = 14 - pOH                                                                      (2.5)
4.      Derajat ionisasi (α), tetapan ionisasi asam (Ka), dan tetapan ionisasi basa (Kb)
a.       Untuk asam kuat  dan basa kuat
 (α ~1) : Ka   dan Kb                                                                         (2.6)
      [H+] = [asam]. valensi asam  dan [OH-]  = [basa] . valensi basa             (2.7)
b.      Untuk asam lemah dan basa lemah
(0 <  α  < 1)  dengan Ka = α2[asam]    dan   Kb = α2[basa]                      (2.8)
      [H+] = Ka .[asam]      dan  [OH-]  = Kb .[basa]                                           (2.9)
5.      Aplikasi konsep pH dalam pencemaran
pH dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pencemaran air. Air murni mempunyai pH = 7, sedangkan air hujan mempunyai pH = 5,6. pH di bawah 5,6 mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Hal ini dikarenakan sebagian besar tumbuhan dan hewan hanya dapat tumbuh dan hidup  dengan baik pada pH antara 5-6.

0 Response to "LARUTAN ASAM BASA"

Posting Komentar